Surat Berserak

Senja Membaca
3 min readJan 1, 2024

--

Kita mulai dari mana? kita akan bermuara kemana? Itu pertanyaan yang harus kita jawab dengan penuh keyakinan. Tidak terasa waktu tergelincir dengan begitu cepatnya. Seperti satu kedipan dan poof semuanya lenyap begitu saja dan digantikan oleh hal-hal baru.

Matahari pagi di awal Januari dia tidak terlalu berani. Malu-malu. Sesekali mengamati di balik awan yang kelabu. mencuri-curi pandang padaku. Sinarnya tidak tegas dan lugas. Dia malu, dia mau, dia pemalu.

Senang rasanya mendengar kabarmu baik-baik saja. Oh waw, hey aku ikut senang ya. Apa setelah dinyatakan lulus tes pppk ada tes lagi?

Aku akan sedikit cerewet karena kamu sekarang hidup dalam dunia pendidikan. Aku minta jangan menyerah dalam dunia pendidikan. Sesibuk apapun, selelah apapun tetap masuk kelas, tetaplah menjadi guru yang menyenangkan untuk murid-muridmu. Indonesia bukan kekurangan guru yang yang pintar tapi indonesia kekurangan guru yang menyenangkan bagi murid-muridnya. Kita hanya bisa berusaha dan jangan menyerah. Menyerah adalah kata terakhir yang bisa kita ucapkan jika memang sudah tidak ada lagi jalan untuk dicoba. Ajak mereka bermimpi sesuatu yang besar. Jangan halangi mereka dalam berimajinasi. Pahamkan kepada mereka bahwa sopan santun itu bukan ada dalam pikiran tapi dalam perbuatan. Tanamkan harapan-harapan mu, pikiran-pikiranmu. Harapan adalah kata yang harus kita hidupkan terus menerus sampai kita tahu bahwa harapan itu yang akan mematikannya adalah kematian itu sendiri.

Tidak hanya laki-laki yang harus mandiri, wanita pun harus mandiri. Kita semua, setiap manusia harus mandiri. dan ingat kemandirian ini kita perlukan karena pada suatu saat nanti anak-anak kita akan hidup mandiri pula. Kita hanya mengantarkan mereka dan membesarkan mereka sampai mereka menemukan keluarganya sendiri.

Menjadi manusia tidaklah mudah. Tidak selesai hanya bertahan hidup saja tetapi harus bertahan dalam ber-Tuhan. Bahkan bukan hanya kita, tetapi generasi-generasi penerus kita pun harus kita pahamkan selain bertahan hidup, dia juga harus bertahan ber-Tuhan. Bertahan dalam berTuhan disini bukan hanya ajaran dogmatis saja, tetapi dia harus paham dengan akal sehatnya kenapa dia mempercayai Tuhan dan menyembahnya. Memang sedikit rumit, tapi itu yang harus kita lakukan sebagai orang yang belajar dan berpikir. Dunia kedepan akan sangat menakutkan jika kita membiarkan anak-anak kita kosong tanpa ilmu pengetahuan dan tanpa ilmu agama. Dua-duanya harus seimbang. Beriman menggunakan akal akan lebih kuat dan berakar.

Ya, kerja-kerja politik ini memberikan pandangan yang luas untuk ku. Terlebih lagi aku belajar banyak salah satunya dalam hal komunikasi.
Jujur saja aku senang tapi aku tidak ingin terus menerus hidup dalam pusaran politik seperti ini. Aku ingin membuat karya dan ingin hidup dari karyaku sendiri.

Bagaimana pagi mu di awal januari? menyenangkan? super sibuk? bagaimana kabar Runi? Semoga tahun ini akan membawa angin yang membahagiakan untukmu, untuk Runi dan untuk keluargamu. Salam sayang untuk kalian.

Ah, aku berencana tahun depan ingin melihat matahari pertama di bulan januari di tempat yang berbeda. Di tempat yang menyenangkan tapi aku belum tahu di mana tempatnya. Semoga terlaksana!

--

--

Senja Membaca
Senja Membaca

Written by Senja Membaca

Rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang (Dimas Suryo)