Surat Berserak

Senja Membaca
2 min readNov 19, 2023

--

Langit menghitam bak jelaga, hujan turun membisikan simponi malam dan aroma petrichor menyeruak memenuhi bumi membawa sepucuk kenang yang menggenang di antara waktu.

Dirimu nyata begitupun tentang rasa yang ada, semuanya nyata. Kita tidak harus melawan rasa, tidak perlu membunuhnya atau bahkan mencoba membakar rasa yang tercipta. Biarkan saja mengalir, biarkan saja menepi pada hilir yang jauh entah di mana.

Manisku, senyumanmu itu masih jelas tergambar di setiap malam-malamku. Perasaanku padamu masih sama. Berakar, berbuah lebat dan indah. Hanya saja aku tidak pernah tau bagaimana rasa dari buahnya.

Ibu? runi memanggilmu dengan sebutan ibu? gemas sekali.
Kita memang harus banyak belajar pada anak-anak perihal kejujuran dan keberanian untuk mengungkapkan perasaan. Hidup sebagai orang dewasa memang melelahkan, kita harus berpura-pura kuat dikala banyak orang yang terus melemahkan kita. Berpura-pura kuat? tunggu sebentar. Bukan berpura-pura kuat tetapi kita memang harus menjadi kuat. To Be a Strong Person. Kita harus saling percaya bahwa kita berdua itu manusia yang kuat.

Aku senang jika kamu bukanlah dirimu yang dulu. Dalam kehidupan kita memang harus bertumbuh, bukan? Bertumbuh dalam pengetahuan, mewujudkan impian, kasih sayang dan cinta. Ingat, jangan pernah sesali setiap langkah yang sudah kita ambil. Daripada menyesali dan merutuki diri alangkah baiknya kita memperbaiki. Pepatah mengatakan daripada mengutuki kegelapan lebih baik kita menyalakan lilin. Hidupmu sudah benar.

Aku tidak melihat keegoisan yang kamu katakan. Aku bahkan hanya melihat dari dirimu sebuah pengorbanan yang besar. Manisku, tidak ada yang salah dengan hanya untuk makan dan hidup. Karena sejatinya kita makan memang untuk bertahan hidup. :)
Jangan terlalu khawatir, nikmati saja segala prosesnya. Aku berbicara tentang literasi, impian, harapan agar kita bisa memberikan pendidikan untuk anak-anak kita sendiri yang berasaskan pada cinta. Karena sejatinya cinta tanpa literasi (pengetahuan) akan membutakan, cinta tanpa impian dan harapan akan stagnan tanpa perkembangan.

Perlahan saja, mulai dirintis pelan-pelan. Di dunia ini tidak ada yang instan. Oh iya, perjalanan ribuan kilo meter dimulai oleh 1 langkah kecil. Aku percaya apapun yang kamu impikan akan terwujud jika kita mau berusaha dan fokus pada impian kita. Impian kita tidaklah mati, dia hanya tertidur saja dan dia akan bangun pada saat kita tua dalam bentuk penyesalan. Mulai bangun kembali mimpi-mimpi mu, mulai berproses. Percaya padaku jika Runi sudah besar dia akan paham dan mengerti begitu hebat ibu yang mencintainya ini dalam mengejar impiannya. Jika impian itu tidak terwujud setidaknya kita telah berusaha mewujudkan itu semua dan akan mati dengan kelegaan hati.

Nanti aku Sambung kembali, salam sayang untuk kalian berdua. Nanti aku sambung kembali

--

--

Senja Membaca

Rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang (Dimas Suryo)